Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Corner Kick

Gambar
THEY ARE HEROE’S IN PANDEMIC ERA Oleh : Vina Ma Amalna El-Auva Dewasa ini, peran tokoh bangsa sangat diperlukan bagi khalayak banyak. Mengingat kondisi masyarakat kini yang sangat membutuhkan tokoh yang mampu memperbaiki mindset dan adaptasi budaya buruk dari luar, misalnya. Tak hanya itu, tokoh yang ulung nan dekat dengan masyarakat dinilai mampu dalam mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat akan covid-19 yang kini tengah merebak disekeliling kita. Selain itu, seorang tokoh juga harus turun tangan sendiri di era milenial ini. melihat banyaknya pemuda yang sudah tidak peduli akan bangsanya lagi. Maka, bimbingan dan arahan khusus merupakan salah satu yang diperlukan. sehingga tak jarang banyak yang mennggelari negara kita ini sebagai “Negara santuy” rakyat dari suatu Negara dianggap sebagai tolok ukur makmurnya negara tersebut. tentu, pola pikir adalah hal pertama yang perlu dibenahi dengan serius. Berstatus seorang tokoh, tentu tak mudah. diperlukan orang yang ...

Kajian Aurora

Gambar
ULAMA SEBAGAI TOKOH BANGSA Kita sering terjebak kepada definisi tokoh bangsa sebagai seseorang yang hanya berperang melawan penjajah saja. Atau hanya kepada mereka yang menjadi pemimpin formal negeri ini saja. Kita sering melewatkan orang-orang penting lainnya seperti para ulama, sebagai panutan umat. Dan sejujurnya, orang yang paling pantas menyandang tokoh bangsa pada hakikatnya memang hanya para ulama saja. Alasannya, sebagaimana redaksi kaji di bawah ini. Ulama Penunjuk Arah Keselamatan Bangsa. Silakan kebiri sejarah perjalanan bangsa dalam berjuang melahirkan negara Indonesia dengan pernyataan ‘hanya kaum nasionalis saja yang punya peran melahirkannya’. Silakan alur cerita sejarah dikoptasi sedemikian rupa hingga seakan-akan hanya kaum nasionalislah yang berperan besar dalam melahirkan Indonesia. Dan silakan fakta sejarah ditutupi dengan berbagai macam kesan bahwa para ulama tak punya peran berarti dalam mengusir penjajah. Dan akhirnya terkuak juga siapa sebenarnya pejuang...

Kajian Aurora

Gambar
TOKOH BANGSA DARI KALANGAN ULAMA YANG SEMAKIN SIRNA Kita Mulai dari Tahun 2020 Satu persatu, tokoh bangsa dari kalangan ulama’ yang wafat di tahun 2020 lalu. Kita mulai dari: K.H. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah). Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah wafat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Ahad malam, 2 Februari 2020. Gus Sholah adalah adik mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sejak awal Januari, beliau sempat dirawat di rumah sakit pascaoperasi ablasi jantung. Demikian Aurora lansir dari republika.co.id. KH Ghozali Masruri Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ghozali Masruri meninggal dunia pada Rabu, 19 Februari 2020 sekitar pukul 10.45 WIB. Kiai Ghozali merupakan salah satu kiai NU ahli ilmu falak. Jasa almarhum Kiai Ghazali sangat besar sehingga umat Islam Indonesia, khususnya warga NU, bisa melaksanakan puasa, sholat Idul Fitri, dan sholat Idul Adha. Berita ini Aurora terima dari laman nuonli...

Kajian Aurora

Gambar
SILIH BERGANTI MENINGGALNYA TOKOH BANGSA TAK HARUS KITA RATAPI Pengantar redaksi : Dalam kajian ini, kami akan coba membahasnya fokus kepada tokoh bangsa dari kalangan ulama. Sebab ulama adalah paku dunia, sehingga kehilangan ulama akan menyebabkan kehilangan keseimbangan hidup di dunia ini. Dan dunia seakan terguncang karena kehilangan tersebut. Mengapa kita merasa kehilangan secara mendalam jika ditinggal ulama? Dan bagaimana menggantikan peran mereka? Silakan baca kajian kami ini! *** Satu persatu bangsa ini kehilangan tokohnya. Satu persatu para ulama sebagai paku bumi bagi bangsa Indonesia, wafat. Semuanya memang telah menjadi takdir bahwa dunia ini memang benar-benar fana, sebentar, bersifat seperti fatamorgana, dan tak ada keabadian. Kepergian mereka sebenarnya memberikan peluang kepada kita untuk dapat mengisi ruang atau tempat yang mereka tinggalkan. Ruang atau tempat tersebut berupa perjuangan yang mungkin belum tuntas mereka juangkan demi tegaknya NKRI ini. Perjuang ...

The Best Image

Gambar
TOKOH BANGSA, BAGAIMANA POSISINYA Pengantar Redaksi : Kami mewawancarai tokoh ibu muda Sumenep yang mempunyai segudang pengalaman untuk kita jadikan inspirasi di masa depan. Beliau alumni MTS 1 Putri Annuqayah. Berikut hasil wawancara kru Aurora yang dilakukan lewat email. Semoga bermanfaat. Menurut ibu, apakah definisi tokoh bangsa itu? Tokoh bangsa adalah panutan, atau sosok figur yang rela berkorban untuk bangsa, merangkul dan menperjuangkan segalanya untuk keutuhan negara, menjadi sosok pejuang yang memberikan kontribusi besar untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Mengapa kita senantiasa butuh kepada eksistensi tokoh bangsa tersebut? Sebagai panutan (tokoh) kapanpun dan dalam situasi bagaimanapun sangat dibutuhkan, terlebih di era milenial ini, di mana saat ini kita sudah benar-benar kekurangan figur untuk dijadikan panutan ataupun teladan hidup. Tentunya kita sebagai generasi milenial harus sadar akan situasi ini. Sementara berkurangnya tokoh (panutan) karena tidak a...

Wawancara Eksklusif

Gambar
Narasumber: Moh. Khatibul Umam Kepala SMA 3 Annuqayah | Keua BPM-PPA Apa yang dimaksud tokoh bangsa? Menurut saya tokoh bangsa yaitu orang yang dapat memberikan pengaruh, memberikan dampak atau perubahan positif setidaknya di lingkungannya. Tokoh bangsa biasanya dapat menggerakkan komunitasnya menuju hal-hal positif baik dalam sekala kecil maupun kolektif sehingga keberadaannya menginspirasi serta memberikan manfaat. Tokoh bangsa bisa datang dari segala elemen. Tokoh bangsa tidak harus “terkenal”, tidak memandang ras, suku, agama, latar belakang dan bahkan pendidikannya. Mengapa tokoh bangsa dibutuhkan di era milenial ini? Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini berjalan begitu cepat. Sementara di sisi yang lain, diantara kita belum bisa menyesuaikan diri dengan dunia yang kini dihadapi. Kita gegar budaya, kita shock dengan multi budaya yang datang dari segala penjuru. Sebagian bisa melakukan filterasi, namun sebagian tidak. Sebab itu kehadiran tokoh bangsa di er...

Kaligrafi Aurora

Gambar
Karya: Afifah Safira Kelas VIII Amazing

Kaligrafi Aurora

Gambar
Karya: Amalia Barokatil Aulia Kelas VII Amazing

Kaligrafi Aurora

Gambar
Karya: Aulia Salsabila Kelas IX Blessing

Kaligrafi aurora

Gambar
Karya: Rosalia Agustin Kelas IX Amazing

Kaligrafi Aurora

Gambar
Karya : Rhabiatul Adawiyah Kelas IX Dinamis

Historiografi

Gambar
SEJARAH YANG TERLUPAKAN: KIAI BUKHARI Oleh : Tim Investigasi Aurora Pengantar Redaksi : Majalah Aurora pada edisi ini membedah sejarah Kiai Bukhari, seorang kiai Annuqayah generasi pertama. Sungguh teramat sulit kami melacak sumber-sumber terpercaya akan kisah beliau. Namun, karena kami punya jajaran redaksi yang sungguh hebat, antara lain Vina Maa Amalna el-Auva, Khazanatul Mawaddah, Afifah Shafira dan Regina Putrimaharani, dengan menelusuri narasumber, yaitu KH. Muqshith Idris dan Kiai A. Irfan Adhim, maka, walau dalam keadaan terbatas, dapat ditulis sebagaimana di bawah ini. Selamat membaca! *** Kesulitan Sumber Rubrik Historiografi kali ini, mungkin tidak tampil sebagaimana biasanya; tidak ada foto orang yang diceritakan, dan tidak banyak kalimat cerita yang kami kisahkan kepada pembaca. Semuanya karena heuristik (sumber sejarah) yang ada sangat sulit kami lacak. Sangat, sangat dan sangat sulit, hingga hampir saja kami menggagalkan diri menceritakan riwayat beliau...

SAJAK SAJAK

PERJALANAN Perjalanan ini Kuakhiri dengan kata Maaf, maaf, dan maaf Karena Kumelihat Kumelihat dari kejauhan cakrawala Menembus pohon Menembus hutan Menembus semua yang ada Melihat lautan mayat yang bergenang darah Mendengar rintihan tangis yang menusuk hati Tapi Di kejauhan masa depan tidak ada lagi rintihan tangis maupun mayat yang bergenang darah *** Najmatulhikmah Nur’izzati MP. Duduk di kelas VIII MTs 3 Annuqayah. Santri PPA Karangjati Assaudah

SAJAK SAJAK

PERIHAL DIRIMU Oleh: A. Zafif Ma-shuri Kau adalah wajah yang menggulung di hati adalah senyum yang tak getir adalah kebahagiaan bila menunda sakit hatiku Kau adalah terbit yang tak bosan datang menyapa dan tidaknya hanya kepadamu menanam bahagia *** MA 1 Pi, 2021 *)Santi PPA. Daerah Lubtara. lahir Sumenep 16 mei 2004, Ketua Komonitas Sastra MIPA 2 SMA dan Pengurus LF Annuqayah, sekaligus Pengurus Perpus Lubtara.

SAJAK SAJAK

PELANGI DI MATAMU Tiga puluh menit, kita di sini Tanpa suara, dan aku resah Harus menunggu lama dirimu Mungkin butuh kursus merangkai kata Untuk bicara Dan aku benci harus jujur padamu Tentang semua ini Jam dindingpun tertawa Karena kuhanya diam dan membisu Inginku maki diriku sendiri Yang tak berlutut di depanmu Anda yang lain dari senyummu Yang membuat lidahku Gugup tak bergerak Ada pelangi di bola matamu Yang memaksa diri ini ‘Tuk mengatakan aku sayang kamu *** Uswatun Hasanah Duduk di kelas XII IIS 1 MAP berdiam diri di latee II dan tinggal di rayon ar-rayan tercinta

SAJAK SAJAK

NELAYAN Oleh : Ach. Baihaqi Lihatlah! Riak gelombang air laut mulai surut Kapal-kapal berlayar tak kenal takut Sebab angin yang selalu membawa petaka Tak lagi mengantarkan duka Malam pun kian berlabuh Menebar aroma kedingin Yang tak pernah lari dari tubuh Dan menjalar keseluruh ruh Dalam sepi yang membuatnya rapuh Ingatlah! Hanya kepada tuhan ia mengadu Menentukan nasib pada secercah harapan Tuk membawa pulang sekarung ikan *** Annuqayah, 2021 *Ach. Baihaqi, Santri PPA Lubangsa asal Batang-Batang Sumenep. Aktif di Komunitas Menulis Pasra(Kompas). Saat ini dia sedang berada di singgasana XII Agama MA 1 Annuqayah. Anda bisa menemuinya di laman e-Mail:andikawahyudi88057@gmail.com

SAJAK SAJAK

MTK atau IPA Terkadang aku risih dengan angka Dan kadang juga muak dengan sel dan kerangka Namun kuharus mampu! Dengan kepala yang mendekap sejuta ilmu Kulangkahkan kakiku menuju ke depan Agar gelar doktor kuraih di masa depan *** Nabila Azizi Duduk dikelas VIII dinamis. Bermukim di PPA Lubangsa Utara Putri

SAJAK SAJAK

MAKNA REKAYASA I Sejenak aku berpikir mereka-reka makna rekayasa berita yang tidak kunjung adik beritakan: aku berhasil jauh, masih saja tiada akan tiada rindu, tiada henti pola pikir menyelimuti. Teman entah saudara membahagia hasilkan liontin permata segampang memetik buah mangga esok aku akan dapati pula di kedalaman samudra seringan kapas berterbangan. Jasad yang tenggelam, nyawa yang terapung, tidak bagi perasaan selamanya hidup tertanam dalam hati orang yang aku perjuangkan ***** Annuqayah, 21 Maret 2021 Rofiequrrohman Penulis adalah anak asuh organisasi Iksaputra yang bergelut didalam Sanggar AIDS juga forum AJMI sekaligus siswa baru dan OSIS MATA.

SAJAK SAJAK

HARI INI Perihal hari ini Cerita hidup dalam dunia Yang penuh denga ilusi Juga teka-teki Aku mengabadikannya dalam bentuk goresan-goresan kanvas Kuatur warna Sebagaimana aku mengatur rasa Hari ini Perlahan namun pasti Goresan-goresan itu kini telah memenuhi hamparan papan seni Menjelma menjadi lukisan yang memuat berbagai arti Tetang cerita hari ini *** Anisa Qathrunnada Duduk dikelas IX Dinamis,Bermukim di PPA Latee I

SAJAK SAJAK

Gelombang Oleh : Jimmy Jailani Samudera yang indah saja masih bergolombang Apa lagi kita, Kita yang begini, masih saja saling bertikai Tapi bagai mana dengan mereka? Belajar sederhana pada alam Dari tiap-tiap yang tenang; bukan berarti tak punya permasalahan. *** Gedung Kesenian,2021 *) Lahir di Campaka Pasongsongan Sumenep 25 April 2009. Aktif Mengurus Osis di MTs 2 Annuqayah, Menulis Cerpen Dan Puisi. Sekarang Bermukin Di PP. Annuqayah Latee.

SAJAK SAJAK

ENGKAU Engkaulah yang telah memalung senja Ataukah aku yang terlalu bersimpuh kepada cinta? Hinga aku lupa pada wujud realita Yang sesungguhnya *** Adeliya R.N Siswi SMA 3 Annuqayah, bermukim di PPA Kawasan utama Sabajarin

SAJAK SAJAK

DENGAN APA Dengan rasa kasih sayang teraliskan Kuselalu merasakan kesalahan dengan pengalahanmu Demikian semua peralatan dan barang-barang indah yang kausuguhkan Kumerasakan kasih sayang dan perhatian yang tulus Kaumempersembahkan Kumendoakanmu Kumenyayangimu Dengan segala peristiwa yang telah kita lalui kini telah hampir berakhir Kabar tentangmu saja kutertinggal, dan terdengar dalam mulut terpencil Dengan maksud apa itu? Dengan tujuan apa itu dirahasiakan? Kerinduan yang terbalas kepedihan Untuk satu tahun pun 2 kali pertemuan 5 menit tatapan Kehadirannya menyibukkanmu Mengurangimu dengan keterbiasaan Mengurangimu dengan keterbiasaan Mengurangimu dengan keterbiasaan Mengurangimu dengan keterbiasaan Mengurangimu dengan keterbiasaan Demi kemudian hari Semoga aku tak semakin tertingal Dengan kedewasaan yang akan menyambutmu Berbahagialah_ *** Imroatul Hasanah Duduk dikelas IX Genius, Bermukim di SLA Lubangsa Putri

SAJAK SAJAK

APA YANG KURASA Semua masih gelap Sunyi pun masih menetap Semua orang masih terlelap Kini kusingkirkan selimut kelelapan Di masa fajar masih dalam kagelapan Kubaurkan cakrawala Dalam canda dan tawa Azan memecah kesunyian Terdengar merdu dan angan Mata melilip nan lemah Kuhadapi dengan ramah Sempat kuputus asa Dengan apa yang ku rasa Kumenangis dalam detak jantung yang tak kuduga *** Ferliana Atika Duduk dikelas IX Genius

SAJAK SAJAK

ANTARA RINDU DAN LUKA Sang, Aku sudah medengar lantuan rindumu Tentang dering- dering telepon Yang kerap mengganggu matamu Menuntaska sakit kenangan Akan bunga belati yang menusuk jiwamu Ini bukan luka yang sengaja aku pelihara Hanya saja bibir ranummu Yang terlalu keluh mengucapka candu Sang, Kaukutuki kesengajaan Dalam jarak membisu Bersamamu yang pernah kujaga Dalam surah Ar-rahmanku Tanpa sadar ada basah diantara kelopak mataku Ketika engkau kembali bertandang Pada mimpi malamku *** Nurul Hidayanti FN Santri asal juruan laok, batuputiha aktivis sanggar permaisuri (iksbat ) dan bermukim PPA. lubangsa putri

RESENSI GURU

Gambar
Judul : Buat Apa Shalat Pengarang : Haidar Bagir Penerbit : Mizan Pustaka Tahun terbit : 2021 Tebal halaman : 284 hlm ISBN : 978-602-441-208-1 SALAT SUMBER KEBERUNTUNGAN Sudah menjadi maklum, bahwa shalat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam. Namun kita terkadang menyaksikan orang Islam yang ternyata shalatnya jarang-jarang; ada yang mingguan, bulanan, tahunan bahkan tidak shalat. Ini terjadi karena shalat dianggap membosankan, memberatkan dan tidak penting. Demikian juga orang yang istiqamah dalam shalatnya belum tentu memiliki nilai dihadapan Allah SWT, sebab tujuannya yang beragam. Ada yang hanya sekadar menggugurkan kewajiban mengerjakan shalat, ikut-ikutan dan lainnya. Buku yang berjudul “Buat Apa Shalat?; Menggali Makna Batin, Mereguk Ajaran Para Sufi”, bisa menjadi referensi penting bagi yang tidak peduli atau yang ingin shalatnya istiqamah serta sempurna. Karya Haidar Bagir ini tidak hanya membahas shalat dari segi hukum, syarat, ruku...

OPINI UMUM

Gambar
KAWULA MUDA; HARAPAN BANGSA Oleh: Rifqi Hasani* Melihat keadaan Indonesia yang semakin hari seakan kacau-balau dalam masalah generasi selanjutnya. Bangsa kita terasa sangat sulit untuk mewujudkan para penerusnya menjadi orang yang berwawasan luas, beberapa konflik internal maupun eksternal terus mengitari hidup kita, penyalahgunaan narkoba terus bertambah, hubungan di luar nikah sudah terjadi dimana-mana, para tikus-tikus berdasi dengan mudahnya melahap habis uang negara (korupsi), itu semua masih menjadi zona nyaman bagi para generasi bangsa. Memang ada beragam warna realita yang simpang siur di ruang pandang kita saat ini. Beberapa terlihat menyadari amanah bangsa yang ditumpukan di pundak mereka. Ada yang giat belajar, meraih penghargaan prestise di berbagai bidang, dan tidak mudah takluk pada keadaan. Sayangnya, beberapa lagi lebih suka hura-hura dan bersikap cuek saja pada title mereka sebagai generasi bangsa. Saya masih muda, dan kata para guru di kelas, kami para kawul...

OPINI GURU

Gambar
BUNG HATTA DARI SERPIHAN SEJARAH BANGSA Oleh : Ismael, S.Pd.I* Pengantar Wacana Berbicara tokoh bangsa, pada hakikatnya adalah belajar sejarah. Tokoh bangsa yang mempunyai peran teramat vital dalam penegakkan NKRI ini, hanya tinggal dalam lembaran-lembaran sejarah. Oleh karenanya, ungkapan maha sakral yang digaungkan oleh Ir Soekarno dengan JASMERAH amat urgen dalam menyikapi tema yang sedang dibedah oleh majalah Aurora ini. Saya, selaku guru IPS di MTs 1 Putri Annuqayah, yang notabene mengajar sejarah perjuangan bangsa, sangat mendukung majalah ini membedah tema seperti itu. Salut! Meneroka Sejarah Dalam sejarah perjalanan panjang bangsa ini, ribuan kelindan para tokoh bangsa mewarnainya dengan segala ragam perjuangan dan dalam seluruh aspek kehidupan ini. Tulisan yang hanya 5.000-6.000 karakter pun tak akan bisa mewakili jika kita bahas semua aspek yang melekat dalam perjuangan para tokoh bangsa itu. Oleh karena itu, tulisan ini hanya sebatas meneroka bagian kecil dari pola ...

OPINI SISWA

Gambar
NEGERI TERANCAM, RAKYAT TERBENGKALAI Oleh : Aleeya Keisha Chairani* Keteladanan Para Tokoh Bangsa Tokoh Bangsa telah lumrah kita sebut dengan nama Pahlawan. Pahlawan merupakan para tokoh bangsa yang telah berusaha membebaskan kembali negara kita dari jajahan para kolonial Belanda, Jepang, dan negara barat lainnya. Seperti pepatah mengatakan “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai pahlawannya “. Oleh karena itu, kita harus menghargai dan mengenang jasa-jasa yang telah mereka berikan kepada negara kita. Sehingga, negara ini bisa terbebas dari penjajah. Beratus-ratus tahun negeri kita dijajah. Bukanlah hal yang mudah untuk meraih sebuah kemerdekaan. Jadi, kita harus mempertahankan dan menjaga dengan baik kemerdekaan ini agar tidak lagi ada di dalam genggaman atau di bawah kontrol negara lain. Tidak hanya terbebas dari tangan penjajah, tapi juga dengan hadirnya mereka, kita dapat menuntut ilmu dengan baik, pendidikan yang layak...

OPINI SISWA

Gambar
KUALAT KITA JIKA MELUPAKAN MEREKA Oleh : Safirah Sesy Devla Suprapto* Tokoh bangsa, kalimat yang familier di telinga kita bukan? Jika sudah menyinggung masalah tokoh bangsa, pasti yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah pahlawan bangsa yang telah rela membela dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia walaupun sampai harus mengorbankan jiwa dan raga mereka. Salah satunya seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Trunojoyo, K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Dahlan, Pangeran Antasari, Cut Nyak Dien, K. Hajar Dewantara, RA. Kartini dan masih banyak lagi. Para pahlawan bangsa yang telah mendahului kita inilah yang patut kita jadikan sebagai contoh dan panutan baik di dalam kehidupan rumah, sekolah maupun di masyarakat. Karena generasi muda seperti kita ini yang akan menjadi penerus bangsa untuk masa yang akan datang, dan dengan kita menjadikan para pahlawan bangsa sebagai contoh maka akan dapat membuat kita menjadi penerus bangsa yang berani, gigih, ...

OPINI SISWA

Gambar
KETIKA GUS DUR MEMBERI UJANGAN Oleh : Mar’atul Fauziyah* Jujur saja, penulis bingung untuk membuat opini seperti apa dalam meneladani tokoh pahlawan bangsa, karena bukan hanya satu yang bisa kita teladani, tetapi banyak sekali, yang setiap perilakunya harus kita ketahui agar bisa mendorong kita untuk lebih maju. Karena sebuah negara maju diawali dengan semangat para remaja seperti kita yang selalu berinovasi. Maka kita harus mempunyai pedoman yang kita dapatkan dari tokoh bangsa yang banyak itu. Di balik rasa bingung itulah tokoh Gus Dur berkelindan untuk penulis persembahkan kehadapan pembaca. Di bulan Agustus, sudah kita ketahui bahwa bulan ini adalah hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Kata “Merdeka” sangat populer dan pasti telah diketahui oleh banyak orang. Terkait dengan kemerdekaan pasti yang ada di pikiran kita adalah sejarah perjuangan bangsa ini dalam merebut kemerdekannya. Sebelum merdeka, bangsa ini masih dijajah oleh bangsa lain, pada saat itu semua orang...

OPINI SISWA

Gambar
Apa yang Dapat Diharapkan dari Tokoh Bangsa? Oleh: Putri Zainatus Salamah* Urgensi Tokoh Bangsa Urgensi yang dimaksud di atas adalah arti penting atau dalam bahasa Inggris disebut Urgent yang artinya : sangat penting. Demikian yang saya kutip dari kamus Bahasa Inggris yang disusun oleh John Ecoln dan M. Sadzali. Dengan itu, sudah terang bahwa tokoh bangsa atau pendiri bangsa ini mempunya peranan yang sangat penting di dalam perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa hingga berwujud sebagaimana kita tempati saat ini. Apa yang dapat diharapkan dari adanya perjuangan tokoh bangsa itu? Setidaknya, kita sebagai generasi abad XXI dan telah tertinggal jauh dari masa di mana tokoh-tokoh itu hidup, dapat mengambil hikmah di balik semua tingkah laku yang penah mereka perankan. Hikmah itulah yang bisa menuntun kita dalam membangun bangsa ini agar tidak salah arah. Kembali Kepada Tokoh Bangsa Semua orang pasti tahu, apa itu tokoh? Tokoh adalah orang yang sangat berjasa dalam pembentuka...