HSN : MTs 1 Putri Annuqayah Siap Memajukan Bangsa
LPS_22/10/2023
Peringatan Hari Santri Nasional kali ini dipusatkan di halaman MTs 1 Putri Annuqayah. Acara dimulai dari pukul 06.30 hingga 11.00 WIB. Adapun urutan acara yang, sebagaimana disampaikan oleh pembawa acara, Mbak Sri Lutfiana, dimulai dengan pembukaan, lalu pembacaan kalam ilahi, yang disampaikan oleh Dina Maya Shofa. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sholawat diba’iyah,diteruskan dengan mauizah hasanah, yang disampaikan oleh Bapak Annas, S.Pd.I. Dan ditutup dengan doa, yang disampaikan oleh Kiai Drs. Waheb Akib. Serta lain-lain, yang diisi oleh penampilan-penampilan dari siswa MTs 1 Putri Annuqayah.
Di sela-sela acara juga, diberikan penghargaan atau kenang-kenangan untuk siswa MTs 1 Putri Annuqayah yang berprestasi. Yaitu penghargaan juara pertama nasional MTQ, diberikan kepada Dina Maya Shofa. Kemudian juara 1 dan 2 Olimpiade Se-Madura bidang Pendidikan Agama Islam, yang diadakan di MAN 2 Pamekasan, diberikan kepada Intan dan Naola.
Dalam tausiyahnya, Bapak Annas, S.Pd.I menekankan arti dan posisi santri di era modern ini. Arti penting santri merupakan penjaga terakhir dari keberadaan Republik Indonesia ini. Dengan posisi santri yang urgen tersebut, bangsa besar ini terpelihara dengan baik. Karena santri mempunyai posisi yang sentral dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa, maka santri harus benar-benar mumpuni dalam segala hal. Lebih-lebih mumpuni dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Santri merupakan penjaga terakhir dari segala pengganggu di negeri ini. Jika santri baik, maka baik pula keadaan negeri ini. Jika santri kurang baik, maka tak akan baik pula negeri ini,” ujar beliau dalam tausiahnya.
Menurut Wakamad MTs 1 Putri Annuqayah bidang Humas tersebut, kata santri (سنتري) dalam bahasa Arab, terdiri dari 5 huruf, yakni sin, nun, ta’, ro’, dan ya’.
“Pertama, seorang santri harus menjadi saafiqul khoir atau pelopor kebaikan, di manapun ia berada,” tukas dia dengan mantap. Kemudian penjabaran dari huruf nun, naasibul ulama (penerus ulama). Santri merupakan para kader, calon yang kelak diharapkan akan menjadi penerus para ulama.
“Ketiga huruf ta’, yaitu taarikul ma’ashi (meninggalkan maksiat), artinya santri senantiasa menghindari perbuatan maksiat. Santri selalu menjaga muruah atau harga diri dengan baik. Santri tak akan rela jika dirinya diliputi kemaksiatan” tuturnya dengan lengkap. Sedangkan huruf ro’ dan ya’ dijabarkan sebagai syarat yang mesti dimiliki para santri, yaitu Ridho Allah dan sifat yaqin.
“Kelima hal inilah, yang mesti menjadi karakter dan syarat yang dimiliki para santri agar bisa berhasil dalam kehidupannya di dunia maupun akhirat.” Kata beliau memungkasi tausiyahnya.
Sementara itu, salah satu pimpinan di madrasah bermotto 'bersih, sehat dan pasti bisa' ini, yakni Wakamad Bidang Kurikulum, Bapak Ismael, S.Pd.I yang dihubungi terpisah oleh LPS, menjelaskan, selain penjabaran sebagaimana disampaikan oleh Bapak Annas, S.Pd.I di atas, santri harus bisa menghadapi tantangan zaman. “Jadi, santri harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Kita harus memahami sumber klasik berupa kitab-kitab mu’tabarah. Namun kta pun harus paham ilmu-ilmu modern, seperti teknologi komputer, sejarah, matematika, IPA, PPKn, ekonomi, dan lainnya.@ (Rep. Nabila dan Awla. Ed. Amjun)
Komentar
Posting Komentar