WORKSHOP KEORGANISASIAN DAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI INTERN MTs 1 PUTRI ANNUQAYAH

LPS_Aurora

Dalam tajuk “workshop keorganisasian” yang melibatkan seluruh organisasi di MTs 1 Putri Annuqayah, meliputi DPS, OSIM, LPS, UKM, PERPUS, dan GARISDARLING, telah dilangsungkan acara terkait organisasi secara gahar dan renyah. Pembicara tunggal dalam acara yang diletakkan di ruang Aula Mini MTs 1 Putri Annuqayah, Rabu 20 September pada pukul 14.00-16.00 WIB itu adalah DR. K.H. Moh. Husnan Nafi’, M.Pd.

Sebelum memasuki acara inti, dalam kata sambutannya, kepala MTs 1 Putri Annuqayah, Nyaih Hajjah Ulfatul Hasna’, S.Ag. mendorong setiap siswa di lingkungan MTs 1 Putri Annuqayah agar selalu gemar berorganisasi. “Lebih-lebih kepada kalian yang jelas-jelas pengurus organisasi, baik tingkat kelas, maupun di organisasi intern MTs pi, berorganisasilah dengan sebaik mungkin. Salah satu cara berorganisasi secara baik adalah mengikuti pelatikan seperti ini,” ujar beliau mantap.

Bukan hanya imbauan agar para siswa dengan sungguh-sungguh berorganisasi, namun jauh lebih penting adalah bagaimana para siswa menjalankan organisasi itu dengan penuh amanah atau penuh tanggung jawab. “Sebab keamanahan kalian dalam berorganisasi merupakan landasan mulia agar dibukukan sebagai ibadah oleh Allah SWT. Dengan niat demikian kalian berorganisasi akan dijalankan secara ikhlas,” sambung beliau kemudian.

“Ingatlah, kalian berorganisasi di MTs 1 Pi ini merupakan langkah awal untuk menjadi orang yang bisa menjadi pemimpin. Baik pemimpin atas diri kalian sendiri, atau pemimpin atas orang lain nanti. Maka, sekali lagi, jalani kegiatan ini secara serius. Lalu, praktikkan dalam kehidupan sehari-hari nanti di mana kalian aktif,” pungkas kepala madrasah yang alumni IAIN Sunan Kalijaga itu dengan serius.

Setelah itu, acara memasuki inti pembahasan. Dalam pemaparan lugasnya, K. Husnan, demikian pengasuh PP Annuqayah Daerah Kusuma Bangsa yang dididirkan oleh Kiai Kurdi itu, mengemukakan tentang arti penting organisasi. “Suatu kebajikan yang tak teroraganisasi dengan baik, akan dikalahkan oleh kemaksiatan tetapi teroranisasi secara baik,” ujar beliau mengutip nasehat Saidina Ali bin Abi Thallib, ra.

Setelahnya, beliau secara menyeluruh mengurai tentang organisasi. Pengertian organisasi menurut Kiai Husnan adalah sekumpulan orang-orang yang bergabung dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama yang berasal dari latar belakang sama, untuk mencapai tujuan bersama. Bisa juga dikatakan, organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi merupakan setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Atau bisa diartikan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Dijelaskan oleh Kiai Husnan, bahwa dalam membangun sebuah organisasi, diperlukan visi dan misi supaya perjuangan organisasi menjadi terarah dengan jelas guna mewujudkan perkumpulan tersebut serta adanya tujuan yang selaras merupakan salah satu faktor penting untuk menuju ke sebuah organisasi. Jika salah satu dari anggota organisasi tidak sejalan dengan tujuan, serta visi dan misi organisasi maka yang terjadi adalah kegagalan dalam berorganisasi.

Lebih lanjut dikatakan oleh Kiai Husnan, bahwa syarat terbentuknya organisasi adalah adanya struktur organisasi. Terdapat kedudukan yang jelas dari masing-masing anggota yang terkait dalam organisasi tersebut. Syarat dalam membangun organisasi ialah pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggotanya.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa syarat-syarat untuk membangun organisasi antara lain : • Adanya tujuan yang jelas. • Terdapat struktur organisasi yang terarah. • Adanya pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggota. • Waktu serta subjek dalam partisipasi hendaknya relevan. • Mempunyai kemampuan dalam berpartisipasi serta untuk melakukan komunikasi timbal balik. • Dapat melaksanakan peran yang sesuai dengan suatu persyaratan yang sebelumnya sudah ditentukan. • Terdapat kegiatan yang didasari kepada kebebasan dalam kelompok.

Tujuan Organisasi

Masing-masing individu yang terdapat dalam organisasi secara alamiah memiliki sebuah tujuan pribadi yang tidak sama persis antara satu sama lain.

Dijelaskan secara panjang lebar oleh Kiai Husnan tentang tujuan organisasi. Menurut beliau, tujuan organisasi tersebut antara lain :

1. Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.

2. Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan secara bersama-sama.

3. Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.

4. Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.

5. Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.

6. Tempat untuk mendapatkan penghargaan.

7. Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.

8. Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu luang.

Ciri-Ciri Organisasi

Dalam penjelasan terkait ciri-ciri organisasi, Kiai Husnan mengatakan bahwa terdapat beberapa ciri-ciri organisasi. Menurut beliau ciri-ciri organisasi, antara lain sebagai berikut:

1. Kumpulan Manusia

2. Mempunyai Tujuan Bersama

3. Kerjasama

4. Berbagai Aturan

5. Pembagian Tugas

“Kelima hal itu, memang harus selalu diperhatikan secara baik agar organisasinya selalu kuat dan kompak,” ujar beliau menekankan.

Manfaat Organisasi

Adapun manfaat organisasi menurut Kiai Husnan adalah memberikan suatu gambaran dari perjuangan panjang, serta membantu ketika menyelesaikan masalah ataupun memberikan masukan kepada sebuah masyarakat dalam cakupan luas. Selain itu, menurut Kiai Husnan, terdapat manfaat organisasi yang dapat diperoleh bagi seseorang, antara lain :

1. Dapat Tercapainya Sebuah Tujuan

2. Melatih Mental untuk Berbicara di Publik

3. Mudah dalam Memecahkan Masalah

4. Melatih leadership.

5. Memperluas pergaulan.

6. Ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya.

7. Membentuk karakteristik seseorang.

8. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

9. Kuat dalam menghadapi tekanan.

10. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik.

Struktur Organisasi

Menurut Kiai Husnan, pada dasarnya, organisasi formal mempunyai struktur organisasi yang jelas dan nyata yang tersusun dari ketua, bendahara, sekretaris, dan juga anggota. Bagi suatu struktur organisasi yang lebih kompleks lagi, terdapat wakil ketua, wakil sekretaris, dan banyak lagi koordinator dalam setiap anggota yang terbagi menjadi divisi-divisi yang sesuai dengan kebutuhan dari struktur organisasi tersebut.

Untuk struktur organisasi yang lebih kompleks sesuai dengan teori manajemen, menurut Kiai Husnan, terdapat pembagian tugas yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang dibutuhkan, seperti adanya pemimpin, manager, supervisor manajer, dan lain sebagainya.

Ditegaskan lebih lanjut bahwa struktur organisasi juga mempunyai hubungan koordinasi kesamping dengan badan-badan yang lainnya yang setingkat dengan mereka yang memiliki fungsi sebagai pengawas kerja dalam organisasi. Dalam struktur organisasi siswa, terdapat DPS atau Majelis Permusyawaratan yang berfungsi untuk mengawasi kerja mereka serta mewadahi berbagai kebutuhan para anggota yang tidak masuk ke dalam struktur organisasi pengurus badan eksekutif tersebut.

Kepemimpinan

Dalam organisasi, perlu juga membahas tentang kepemimpinan atau leadership. Karena menurut Kiai Husna, antara keduanya memang tak bisa dipisahkan.

Menurut beliau, tidak semudah itu menjadi pemimpin. Bahkan, kepemimpinan punya seni dan caranya sendiri. Anda mungkin bisa menyuruh-nyuruh orang, tetapi itu tidak lantas menjadikan Anda pemimpin yang baik.

“Karena kepemimpinan itu sangat penting kalian kuasai, maka perhatikan hal-hal yang saya bahas di bawah ini,” ujar Kiai Husnan sambil guyon.

Pengertian Kepemimpinan

Menurut Kiai Husnan, pengertian Kepemimpinan secara umum adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Sementara itu, sebagiaman Aurora lacak di KBBI, definisi pemimpin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut adalah orang yang memimpin. Jadi, seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan untuk memengaruhi atau memandu sekelompok orang/pihak.

Kiai Husnan lebih lanjut menjelaskan bahwa ada berbagai macam definisi kepemimpinan, tetapi secara umum, semuanya merujuk pada tindakan untuk memengaruhi seseorang atau sekelompok orang.

Teori Kepemimpinan

Kiai Husnan juga membahas tentang beberapa teori kepemimpinan yang harus dipahami dengan baik. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

1 .Teori Karakter

2 .Teori Perilaku

3. Teori Kepemimpinan Situasional

Secara lebih mendalam, Kiai Husnan mengatakan bahwa kesuksesan suatu tujuan bergantung pada matang-tidaknya para bawahan, maka dari itu pemimpin diharapkan mampu menganalisis apakah para bawahannya sudah cukup matang atau belum. Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai perbedaan pendapat terkait teori kepemimpinan. Namun, yang jelas, kepemimpinan yang sukses tidak hanya berlandaskan pada faktor pemimpin saja, tetapi juga para bawahan.

Fungsi Kepemimpinan

Dijelaskan oleh Kiai Husnan, bahwa kepemimpinan itu mempunyai fungsi atau kegunaan. Adapun fungsi kepemimpinan itu antara lain:

1 .Fungsi Instruktif

Fungsi ini menurut beliau, menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas terhadap para bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi yang diperintahkan oleh para pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif

Dijelaskan oleh Kiai Husnan bahwa fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang dikerjakan supaya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik.

3. Fungsi Partisipasi

Dalam fungsi ini, kata beliau, “Pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya sekadar menjalankan perintah saja.”

4. Fungsi Delegasi

Menurut Kiai Husnan, dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Artinya, pimpinan bukan hanya mampu memerintah, ia juga harus mampu untuk mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.

5. Fungsi Pengendalian

Sedangkan fungsi pengendalian, menurut Kiai Husnan pemimpin mampu untuk mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Dalam menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan juga pemimpin yang teliti dalam mengamati bawahannya.

Lima fungsi itu memang tidak cukup di bahas dengan pertemuan hanya 2 jam seperti ini. “Dibutuhkan pelatihan tersendiri jika ingin menguasai secara mendalam,” ujar beliau.

Tujuan Kepemimpinan

Menurut Kiai Husnan, tujuan adanya ilmu kepemimpinan itu meliputi beberapa hal di bawah ini, yaitu:

1. Mencapai Tujuan

2. Memotivasi Orang Lain

Sifat Pemimpin

Menurut Kiai Husnan, ada beberapa sifat yang mampu menjadikan seseorang sebagai pemimpin yang baik. Sifat-sifat itu antara lain:

1 .Punya Pendirian

2. Proaktif

3. Jujur

4. Komunikatif

5. Terbuka terhadap pendapat

6. Tidak Mudah Iri

7. Visioner

8. Sabar

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Menurut beliau, mengingat jenis-jenis kepemimpinan ada banyak, ini berpengaruh pula kepada gaya kepemimpinan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Berikut beberapa gaya kepemimpinan dan definisinya,

1 .Kepemimpinan Otokratis

2. Kepemimpinan Birokrasi

3. Kepemimpinan Partisipatif

4. Kepemimpinan Delegatif

Itulah berbagai macam hal yang bisa kita ketahui terkait kepemimpinan. “Pada dasarnya, kepemimpinan bukan sekadar bakat. Kepemimpinan adalah sebuah seni yang bisa dilatih dan apabila Anda mau mempelajarinya, dari waktu ke waktu Anda akan mampu menguasainya dengan baik,” ungkap beliau mengakhiri uraianya yang cukup panjang.@ (Rep. Awla&Nur, Ed. Amjun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBENTUK IKLIM KETERBACAAN SISWI MTs 1 PUTRI ANNUQAYAH

OPINI SISWA

RAPAT TRIWULAN PIMPINAN DAN WAKA