TEMU WALI SISWA KELAS VII MTs 1 PUTRI ANNUQAYAH

LPS_Aurora

Pertemuan wali siswa MTS 1 Putri Annuqayah kali ini difokuskan ke siswa kelas VII. Melibatkan sekitar 280 wali siswa, dan tamu undangan serta para guru MTs 1 Putri Annuqayah, telah memperlihatkan kemeriahan temu wali kali ini.

Dalam pantauan Aurora, semua kursi yang disediakan panitia nampak terisi semua. Demikian pula, bangku tamu undangan dari jajaran pengurus pesantren, nampak terisi walau tidak maksimal. Di sebelahnya, tersusun pula meja khusus para guru putri. Tampak penuh juga. Dengan demikian, pertemuan runtin setahun sekali ini benar-benar meriah. Apalagi ditambah penyajian dari para siswa Mts Pi yang tergabung dalam grub Marawis, menambah kemeriahan acara yang dilangsungkan pada hari Jumat, 22 September ’23 bertempat di halaman rindang MTs 1 Putri Annuqayah itu.

Dalam kata sambutannya, kepala MTs 1 Putri Annuqayah mengucapkan banyak terima kasih kepada para wali, yang telah hadir memenuhi undangan panitia. “Sesungguhnya para wali ini masih dalam kesibukan di rumah masing-masing. Tapi demi merekatkan jalinan silaturrahim, masih bisa hadir tetap waktu, dan tentu saja, demi putri-putrinya yang sekolah di MTs Pi ini agar diketahui bagaimana keadaan mereka di madrasah, bagaimana kondisi fisik sekolah ini, seperti apa kegiatan yang dilangsungkan di sekolah ini, dan siapa saja para pengurus di sini,” ujar beliau.

“Semua itu sangat perlu diketahui oleh para wali. Termasuk masalah keuangan, tata tertib yang berlaku, dan lain-lain. Termasuk juga, terkait keinginan para wali menyekolahkan putrinya di lembaga ini,” kata Nyaih Ulfa, demikian panggilan beliau lebih lanjut.

Di akhir sambutannya, Nyaih Ulfa memohon kepada para wali kaitannya dengan proses belajar di pesantren Annuqayah. “Jangan sampai para wali lebih mengutamakan putrinya bersekolah di formal saja. Tapi utamakan juga madrasah diniyah yang telah digagas oleh pesantren daerah masing-masing. Sebab, adanya madrasah formal di Annuqayah ini dimulai oleh madrasah informal, yang biasa kita kenal dengan diniyah,” papar beliau di hadapan 280-an orang tua siswa kelas VII MTs Pi yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara ini.

Menguatkan apa yang didawuhkan oleh kepala madrasah, kepala Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Pondok Pesantren Annuqayah, Kiai Ainul Haq, S.Ag., M.Pd. mengatakan bahwa sesungguhnya para wali tersebut harus benar-benar menjalin hubungan dengan sekolah dan para guru di MTs Pi ini dengan perasaan tawadu’ dan penuh ikhlas. “Penuhi segala hal terkait peraturan di sini sebaik mungkin. Sambangi para guru di sini, baik secara langsung tatap muka, atau melalui pesan singkat di beragam aplikasi. Perlakukan para guru di sini sebaik mungkin. Muliakan mereka walau sedikitpun mereka tak pernah minta dimuliakan,” ujarnya dengan berapi-api. “Sebab semua itu merupakan jalan menuju keberkahan dan kemanfaatan ilmu yang putra-putri bapak/ibu tuntut di Annuqayah ini,” katanya melanjutkan.

Pada kesempatan sigmen musyawarah, Pak Annas selaku pemandu jalannya musyawarah membagi termin menjadi dua bagian. Pertama, termin mendengarkan pamaparan terkait keuangan, tata tertib dan perbukuan yang digunakan para siswa MTs pi. Kedua, termin tanya jawab antara wali siswa dengan pemandu acara. “Agar cepat selesai karena hari ini Jumat, maka gunakanlah babakan waktu itu dengan sebaik-baiknya,” ujar beliau meyakinkan peserta musyawarah.

Semua wali sepakat terkait keuangan, tata tertib dan buku ajar yang diatur oleh pengurus madrasah. Namun, sebagaimana diimbau oleh perwakilan wali yang ditanyakan dalam sigmen tanya jawab, harus ada subsidi silang. “Sekolah ini bisa menerapkan subsidi bagi siswa-siswa yang kurang mampu. Bisa berupa subsidi silang dari para wali yang mempunyai kemampuan ekonomi lebih. Dengan demikian, tak akan ada siswa putus di tengah jalan gara-gara kurang mampu membiaya pendidikiannya,” ujar Pak Wardi, selaku wali pengganti dari beberapa siswa kelas VII yang ketepatan orang tuanya saat ini sedang bekerja di Jakarta.

Tentu saja, apa yang dimohon oleh perwakilan siswa di atas memang sedang gencar dilakukan oleh MTs pi dalam program Kotak Peka. Kotak Peka adalah kota infak yang diletakkan di kelas masing-masing. Dengan menginfakkan sebagian rezeki dari siswa, diharap kepekaan mereka dalam membantu teman yang kurang mampu, bisa terwujud dengan baik. Dari kotak tersebut, sekolah mengumpulkannya yang kemudian disalurkan kepada para siswa yang yatim piatu, yatim, atau keluarga kurang mampu. “Bahkan lebih dari itu, PP Annuqayah secara umum telah membentuk Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, yang ketuanya saya sendiri,” kata Pak Annas. “Jika ada para wali yang hendak membantu para santri secara umum, mohon menjadi donator di lembaga tersebut,” ujar beliau lebih lanjut.

Akhirnya, Temu Wali ke-XIV ini bisa diakhiri pada pukul 11.25 WIB dengan doa penutup disampaikan oleh Kiai Waheb Akib. @ (Rep. Awla&Bela, Ed. Ziela).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBENTUK IKLIM KETERBACAAN SISWI MTs 1 PUTRI ANNUQAYAH

OPINI SISWA

RAPAT TRIWULAN PIMPINAN DAN WAKA