TEMU WALI SISWA KE-13 MTs 1 PUTRI ANNUQAYAH
(Liputan)
Auorora_10/03/23_
Temu alumni Wali siswa MTS 1 Putri Annuqayah dilaksanakan pada hari Jumat dari
pukul 07.30 sampai pukul 11.00. Pertemuan ini berlangsung di halaman MTS 1 Pi
yang melibatkan wali siswa kelas 9. Kepanitiaan dari temu wali ini adalah
disusun dari berbagai elemen pimpinan, dengan Ketua Bapak Anas, S.Pd.I dan bagian
pengurus-pengurus lainnya. Sedangkan siswi khususnya kelas 9 yang ditunjuk oleh
panitia ditugaskan untuk mencatat tamu-tamu yang datang dan memberikan
keterangan berupa kertas.
Adapun
manual acaranya yaitu pembukaan kemudian dilanjutkan oleh dua sambutan. Sambutan
pertama dari kepala MTS 1 Putri Annuqayah, Ibu Nyai Hajjah Ulfatul Hasna’,
S.Ag. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan kedua yang disampaikan oleh yang mulia
K.H. Abbadi Ishomuddin. Sebelum itu diadakanlah acara berupa penampilan grup
marawis MTS 1 Pi., untuk menyambut undagan yang datang.
Dalam sambutannya,
Nyai Ulfatul Hasna’ menekankan arti penting berlibur yang bisa bermanfaat
kepada para siswa juga kepada keluarga di rumah dan lingkungan di mana para
siswa itu berada. Ditekannya oleh beliau, “Liburan digunakan sebaik mungkin
sehingga nilai-nilai yang telah diserap selama mereka mondok tidak hilang
percuma. Dengan demikian maka hal-hal yang terkait dengan nilai pesantren selama
mereka mondok sampai mereka kembali lagi ke pondok tetap terawatt.”
Dalam
sambutannya juga Kiai Abbadi Ishom
menekankan arti penting pengawasan orang tua kepada anak-anaknya terutama
mengenai kepemilikan handphone bahwa pemeriksaan atas kepemilikan handphone
harus betul-betul diawasi secara ketat karena tidak dipungkiri bahwa kalau
orang tua abai maka akan digunakan kesempatan yang kurang baik oleh
anak-anaknya untuk menyaksikan hal-hal atau tayangan yang sekiranya kurang baik,
dan bisa mengikis nilai-nilai baik yang selama ini diperoleh di pesantren.
Demikian
pula beliau berpesan kepada para wali santri atau pada para wali siswa bahwa
liburan memang tujuannya untuk menyegarkan pikir mereka yang selama 1 tahun
dipompa habis di pondok. Namun sekali lagi jangan dimaknai penyegaran itu
semata-mata bermain-main atau refreshing penuh selama 40 hari misalkan. Tapi
kegiatan-kegiatan yang selama ini didapat di pondok pesantren betul-betul
dipantau juga terutama ibadah atau ibadah wajibnya, juga ibadah-ibadah sunah
lainnya.
Beliau juga
berpesan jikalau terpaksa mau pindah ke lembaga lain misalkan, mohon tetap dipondokkan.
“tetap dimasukkan ke pondok pesantren untuk menjaga nilai-nilai kebaikan yang
selama ini sudah ditempuh di Annuqayah tetap terawa. Demikian pula dengan memasukkan ke pondok pesantren
kemungkinan rawatan dari nilai-nilai yang positif itu tetap dilakukan oleh
putra putri Bapak,” demikian harapan beliau.
Harapan
terbesar dari beliau, “kalau memungkinkan tetap di Annuqayah sebab Annuqayah mempunyai
lembaga yang cukup lengkap sesuai dengan bakat dan minat para putra-putri bapak.
Misalkan yang suka kepada keagamaan ada MAK. Yang suka kepada pekerjaan praktis
ada SMK dan juga ada sekolah menengah yang lainnya, seperti MA Putri yang
menyuguhkan berbagai jurusan. Juga SMA 3 Annuqayah yang ada di sawajarin.”
Sedangkan
acara yang berikutnya adalah musyawarah kemadrasahan yang diasuh oleh Bapak
Anasul Kholis. Dalam acara musyawarah tersebut beliau kembali menekankan arti
penting berlibur yang positif di rumah. “Berlibur merupakan hak dari seorang
pelajar atau santri namun juga selalu diawasi dengan sebaik mungkin agar
perilaku santri atau perilaku putra-putri Bapak senantiasa terarah sesuai
dengan harapan bersama.” Imbuh beliau.
Terkait
dengan kegiatan selama Ramadan Bapak Anda juga menyinggung tentang kegiatan
santri yang sudah dikuatkan dengan kegiatan positif berupa catatan amal-amal ibadah
selama Ramadhan, “Nanti akan dipertanggungjawabkan oleh putra-putri Bapak di
sekolah tatkala mereka kembali. Kegiatan Ramadan itu akan dimunakasah atau
diuji, yang nilai-nilainya akan diinput juga ke nilai kegiatan amaliah di
raport masing-masing siswa.” Ujar beliau lebih lanjut.
Kemudian di
tempat itu juga beliau menjelaskan tentang keuangan yang ada di kelas 9
terutama menyangkut dengan menyangkut menyangkut dengan keuangan TSKA yang
besarnya itu 150.000. Itu sudah dijelaskan secara umum, “itu kegiatan yang
difasilitasi oleh madrasah dengan tujuan agar mereka nanti setelah sama-sama
keluar dari MTS 1 Pi., mempunyai tali ikat berupa buku atau kenangan yaitu memory
book sehingga mereka selalu ingat kemanapun mereka nanti keluar dari MTS 1.”
Dalam ramah
tamah atau Tanya jawab ada tiga penanya dari wali siswa yang mereka bertanya
terkait dengan TSKA, juga kemudian terkait dengan ijazah, dan terkait dengan
tugas-tugas Ramadan dijelaskan oleh Bapak Anas bahwa semuanya itu mengacu
kepada aturan atau tata tertib yang berlaku di MTS 1 Pi., ini dan semuanya dilaksanakan dengan
jadwal yang sudah tersusun rapi.
Acara ini
ditutup oleh doa yang disampaikan oleh yang mulia Kiai Wahib Akieb. Selesailah
acara ini sekitar pukul 10.30 dan akhirnya kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi
yang disampaikan oleh ketua panitia@ (Selanjutnya, dapat disaksikan di kanal
You Tube #Kanal_KIM).
Komentar
Posting Komentar